MAKALAH
KOPLING TETAP
Disusun
oleh :
Nama : Abrao Mendonca Do E. Santo
Nim : 112741811657
Fak/ Jur : Teknik / Mesin
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK
MESIN
UNIVERSITAS
WIDYAGAMA
MALANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-NYa kepada kita
sehingga Saya dapat
menyelesaikan Makalah tentang
Koplin Tetap. Tidak lupa juga Saya ucapkan
Limpah terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu Saya dalam
pembuatan makalah ini. Tujuan dibuatnya makalah ini karena ingin mengetahui Bagaimana Proses kerja dari Kopling
Tetap. Saya menyadari
masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, untuk itu Saya membutuhkan
kritik dan saran yang mendukung. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, dan dapat menjadikan kita lebih baik untuk dimasa yang akan datang.
Malang, 29 Maret 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah…..………………..…............................................................
1
1.3 Tujuan dan Manfaat Makalah..............................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Koplin……………………………………............................................ 3
2.2 Kopling dan Fungsinya......................................................................... 3
2.3 Jenis- jenis
Kopling.............................................................................. 4
2.4 Kopling Tetap…………………………………………………………………….4
2.5 Macam-macam Kopling Tetap…………………………………………………...4
2.6 Komponen
Utama Kopling……………………………………………………….8
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan..........................................................................................................
13
B.
Saran………………………………………………………………………………..13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
iv
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakan
Seluruh
kendaraan dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi
jalan. Namun demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada suatu
kendaraan tidak bisa melakukan dengan baik apa yang menjadi kebutuhan atau
tuntutan kondisi jalan tersebut. Misalnya,
pada saat jalan mendaki, kendaraan membutuhkan momen punter (torsi) yang besar,
namun kecepatan atau laju kendaraan yang dibutuhkan rendah.
Pada saat ini walaupun putaran mesin tinggi karena katup trotel
atau katup gas dibuka penuh namun putaran mesin tersebut harus dirubah menjadi
kecepatan atau laju yang rendah. Sedangkan pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata,
kecepatan diperlukan tapi tidak diperlukan torsi yang besar.
Dari pendahuluan diatas, sesuai dengan yang akan dibahas
yakni tentang system kopling, maka sebagai kesimpulan awal bahwa
system kopling masuk pada bagian system pemindah tenaga. Oleh karena itu pada
pembahasan kali kita akan membahas secara terperinci yang erat kaitannya dengan system kopling.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang akan di bahas
dalam makalah ini adalah:
1.
Apa yang di maksud
dengan kopling?
2.
Bagaimana fungsi dan cara kerja komponen-komponeng kopling
itu sendiri?
3.
Bagaimana cara pemeriksaan terhadap komponen kopling?
Yang di bahas di sini hanya
menyangkut kopling tetap.
1.3 Tujuan dan Manfaat Makalah
a) Tujuan dari Makalah Ini
adalah
1.
menjelaskan fungsi kopling dan komponen – komponen utama kopling
pada
kendaraan
2. menjelaskan syarat-syarat yang harus di
miliki oleh kopling
b) manfaat dari makalah ini
adalah :
1.
Pembaca dapat Memahami konstruksi dan
cara kerja kopling (sesuai
dengan penggunaan)
2.
Pembaca lebih memahami lagi tentang prosedur
melepas/ mengganti dan
penyetelan unit kopling dan komponen- komponennya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Koplin
Kopling terletak di antara engine dan transmisi
yaitu suatu unit penggerak atau system yang merupakan bagian dari system
pemindah daya dengan fungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran dan daya
mesin ke unit pemindah tenaga dengan lembut dan cepat. Jika
pedal kopling ditekan/diinjak, tidak ada gaya putar yang ditransfer dari mesin
ke komponen yang lain dari pemindah daya. Dan sebaliknya Jika
pedal kopling dilepas, gaya putar/torsi dari mesin ditransfer oleh pemindah
daya ke roda penggerak.
2.2 Kopling dan Fungsinya
Kopling atau Clutch merupakan peralatan transmisi yang
menghubungkan/meneruskan atau memutuskan putaran dari poros engkol ke poros roda gigi
transmisi (perseneling) ketika mulai atau pada saat mesin akan berhenti
atau memindahkan gigi. Dengan kata lain, fungsi
kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi, kemudian
transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai yang diinginkan. Kopling dikatakan baik
jika memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
1. Dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan
lembut.
2. Dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip.
3. Dapat memutuskan hubungan dengan cepat dan sempurna.
Kopling adalah peralatan transmisi yang menghubungkan
porosengkol dengan poros roda gigi transmisi. Kopling merupakan
suatu system yang berfungsi untuk
memindahkan, memutus dan menghubungkan putaran tenaga
mesin ke transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai yang diinginkan.
Gambar 2.1 Kopling / Clutch
2.3 Jenis- jenis
Kopling
Secara garis besar dapat di kelompokkan menjadi 2 yaitu : Kopling Tetap
dan Kopling Tak Tetap dan yang akan saya bahas di sini adalah KOPLING TETAP
2.4
Kopling Tetap
“ Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang
berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang
digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana sumbu kedua poros tersebut
terletak pada satu garis lurus atau berbeda sedikit sumbunya. “ Kopling tetap selalu dalam keadaan
terpasang, untuk memisahkannya harus dilakukan pembongkaran. Kopling tetap terbagi atas emapat (4).
2.5 Macam-macam Kopling
Tetap
1. Kopling Fluida
Suatu kopling yang meneruskan daya melalui fluida sebagai zat perantara. Kopling Fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan daya yang besar. Keuntungannya
adalah getaran dari sisi penggerak dan tumbukan dari sisi beban tidak saling
diteruskan.
Demikian pula
pada waktu terjadi pembebanan lebih , penggerak mula tidak akan terkena momen
yang akan melebihi batas kemampuan.
Gambar 2.2 rangkaian kopling fluida
2. Kopling Kaku
Kopling kaku dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan dengan sumbu segaris. kopling ini dipakai
pada poros mesin transmisi umum dipabrik-pabrik. kopling flens kaku terdiri
atas naf dengan flens yang terbuat dari besi cor atau baja
cor, dan dipasang pada ujung poros dengan diberi pasak serta diikat dengan baut
pada flensnya. dalam beberapa hal naf dipasang pada poros dengan sambungan pres
atau kerut.
Gambar
2.5 Macam-macam kopling tetap
Kopling kaku tidak mengijinkan sedikitpun ketidak lurusan sumbu kedua poros
serta tidak dapat mengurangi tumbukan dan getaran transmisi. Pada waktu pemasangan, sumbu kedua poros harus terlebih
dahulu diusahakan segaris dengan
tepat sebelum baut-baut flens dikeraskan. Untuk
dapat menyetel lurus kedua sumbu poros secara mudah, permukaan
Flens yang satu dapat
dibubut ke dalam dan permukaan flens yang menjadi pasangannya di bubut menonjol
sehingga dapat saling mengepas. bagian yang harus diperiksa adalah baut.
Jika antara ikatan kedua flens dilakukan dengan baut-baut pas, dimana lubang lubangnya dirim, maka meskipun di
usahakan ketelitian yang tinggi, distribusi tegangan geser pada semua baut tetap tidak dapat
dijamin seragam. Makin banyak jumlah
baut yang dipakai, makin sulit untuk menjamin keseragaman tersebut. sebagai contoh
dalam hal kopling yang mempunyai ketelitian
rendah, dapat terjadi bahwa hanya satu baut saja yang menerima seluruh
beban transmisi hingga dalam waktu singkat akan putus. Jika setelah baut itu
putus terjadi lagi pembebanan pada satu baut, maka seluruh baut akan mengalami hal yang sama dan putus secara
bergantian
3. Kopling Karet Ban
Mesin-mesin yang dihubungkan dengan penggeraknya
melalui kopling flens kaku, memerlukan penyetelan yang sangat teliti agar kedua
sumbu poros yang saling dihubungkan dapat menjadi satu garis lurus. Selain itu,
getaran dan tumbukan yang terjadi dalam penerusan daya antara mesin penggerak
dan yang digerakkan tidak dapat diredam, sehingga dapat memperpendek umur mesin
serta menimbulkan bunyi berisik.
Untuk menghindari kesulitan-kesulitan
diatas dapat dipergunakan kopling karet ban. Kopling
ini dapat berkerja dengan baik mekipun kedua sumbu poros yang dihubungkannya
tidak benar-benar lurus. kopling ini juga dapat meredam tumbukan dan getaran
yang terjadi pada transmisi. Meskipun terjadi
kesalahan pada pemasangan poros, dalam batas-batas tertentu seperti gambar di
bawah ini :
2.6 Komponen Utama Kopling
1. Roda Penerus
Selain
sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi sebagai
dudukan hampir seluruh komponen kopling.
2. Pelat Kopling
Kopling
berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi.
Kedua sisi plat kopling dilapisi dengan
bahan yang memiliki koefesien gesek
tinggi. Bahan gesek ini disatukan dengan
plat kopling dengan menggunakan keling
(rivet).
3. Pelat Tekan
Pelat tekan
kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat dan
diameternya
hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisi
yang
berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat
kopling
dan roda penerus, sisi lainnya mempunyai bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan penempatan komponen kopling lainnya.
4. Unit
Plat Penekan
Sebagai satu kesatuan dengan
plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan
sejumlah pegas spiral atau
pegas diaphragma. tutup dan tuas penekan. Pegas
digunakan untuk memberikan
tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling dan
roda penerus. jumlah pegas
(kekuatan tekan) disesuikan dengan besar daya
yang harus dipindahkan.
Mekanisme Penggerak
Komponen penting lainnya pada kopling
ialah mekanisme pemutusan
hubungan (tuas tekan). mekanisme ini di lengkapi dengan bantalan
bola,
bantalan bola diikat pada bantalan luncur yang akan bergerak
maju/mundur
pada sambungan. Bantalan bola yang dilengkapi dengan permukaan tekan
akan mendorong tuas tekan.
Rumah Kopling
Rumah kopling
terbuat dari besi tuang atau aluminium. rumah kopling menutupi seluruh unit
kopling dan mekanisme penggerak. rumah kopling umumnyamempunyai daerah terbuka
yang berfungsi sebagai saluran sirkulasi udara.
Cara Kerja
Kopling
Pada saat pedal
kopling ditekan/diinjak, ujung tuas akan mendorong bantalan luncur kebelakang.
bantalan luncur akan menarik plat tekan melawan tekananpegas
.
dan perpindahan daya
terputus. bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas kopling
akan mendorong pelat tekan
maju dan menjepit pelat kopling dengan roda penerus dan terjadi perpindahan
daya.
Pada saat pelat tekan
bergerak kedepan,pelat kopling akan menarik bantalan luncur, sehingga pedal kopling
kembali ke posisi semula. selain secara mekanik, sebagai mekanisme pelepas
hubungan.
Sekarang sudah banyak
digunakan sistem hidrolik dan booster. secara umum,
sistem hidrolik dan hidrolik
booster adalah sama. perbedaannya adalah pada sistem hidrolik booster ,
digunakan booster untuk memperkecil daya tekan pada
pedal kopling. pemilihan
sistem yang digunakan disesuikan dengan kebutuhan.
Pada sistem hidrolik, pada
saat pedal kopling ditekan, maka batang penerus akan mendorong piston
pada master silinder kopling, fluidapada sistem akan meneruskan daya ini
keselinder pada unit kopling, dan piston silinder unit kopling
akan mendorong
tuas, dan seperti pada sistem mekanik, pelat kopling terlepas, sehingga
penerusan daya dari motor ke transmisi terputus.
Cara kerja sistem
hidrolik ini sama seperti cara kerja pada sistem rem.
Kebocoran sistem
hidrolik akan mengganggu proses pelepasan hubungan.
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Kopling merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan,
yaitu sistem yang berfungsi memutus dan menghubungkan tenaga dari sumber tenaga
(mesin) ke roda kendaraan (pemakai/penggunaan tenaga).
2. Sistem pengoperasian kopling merupakan mekanisme pengendalian fungsi kopling
yang dilakukan oleh pengemudi. Sistem pengoperasian kopling memungkinkan pengemudi dengan mudah memutus dan menghubungkan
kopling sesuai dengan yang diinginkan.
3. Kopling dibagi ke dalam dua jenis besar :
- Kopling Tetap ( Kopling Kaku, Kopling Karet
Ban, Kopling Fluida )
-
Kopling Tidak
Tetap ( Kopling Cakar, Kopling Plat,
Kopling Kerucut dan Kopling Friwil )
4. Komponen utama
sebuah unit kopling gesek, yaitu : Roda penerus, roda kopling, plat
tekan, unit plat tekan, rumah kopling, plat kopling, pegas penekan, tuas penekan, bantalan
pembebas dan garpu pembebas.
4.2 Saran
Semoga makalah berikutnya lebih baik dari apa yang telah saya laksanakan pada
tahun ini, dan semoga makalah ini dapat
berguna bagi adik-adik yang membutuhkan makalah ini.
DAFTAR
PUSTAKA