Sabtu, 06 Juli 2013

MAKALAH KOPLING TETAP DAN PENGERTIANNYA

MAKALAH
KOPLING TETAP


 Disusun oleh :
Nama                            : Abrao  Mendonca  Do E. Santo  
    Nim                     : 112741811657
   Fak/ Jur              : Teknik / Mesin

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS WIDYAGAMA
MALANG
2013


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-NYa kepada kita sehingga Saya dapat menyelesaikan Makalah tentang Koplin Tetap. Tidak lupa juga Saya ucapkan Limpah terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu Saya dalam pembuatan makalah ini. Tujuan dibuatnya makalah ini karena  ingin mengetahui Bagaimana Proses kerja dari Kopling Tetap. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, untuk itu Saya membutuhkan kritik dan saran yang mendukung. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dan dapat menjadikan kita lebih baik untuk dimasa yang akan datang.




                                                                                          Malang, 29 Maret  2013
                                                                       


                                                                              Penyusun





















DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii
BAB I  PENDAHULUAN

            1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah…..………………..…............................................................ 1
1.3  Tujuan dan Manfaat Makalah.............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

              2.1 Pengertian Koplin……………………………………............................................ 3
            2.2 Kopling dan Fungsinya......................................................................... 3
            2.3 Jenis- jenis Kopling.............................................................................. 4
              2.4  Kopling Tetap…………………………………………………………………….4
             2.5 Macam-macam Kopling Tetap…………………………………………………...4
             2.6 Komponen Utama Kopling……………………………………………………….8

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.......................................................................................................... 13
B.     Saran………………………………………………………………………………..13

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ iv


BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakan

Seluruh kendaraan dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi jalan. Namun demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada suatu kendaraan tidak bisa melakukan dengan baik apa yang menjadi kebutuhan atau tuntutan kondisi jalan tersebut. Misalnya, pada saat jalan mendaki, kendaraan membutuhkan momen punter (torsi) yang besar, namun kecepatan atau laju kendaraan yang dibutuhkan rendah.
       Pada saat ini walaupun putaran mesin tinggi karena katup trotel atau katup gas dibuka penuh namun putaran mesin tersebut harus dirubah menjadi kecepatan atau laju yang rendah.  Sedangkan pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata, kecepatan diperlukan tapi tidak diperlukan torsi yang besar.
       Dari pendahuluan diatas, sesuai dengan yang akan dibahas yakni  tentang system kopling, maka sebagai kesimpulan awal bahwa system kopling masuk pada bagian system pemindah tenaga. Oleh karena itu pada pembahasan kali kita akan membahas secara terperinci yang erat kaitannya dengan system kopling.

1.2  Rumusan Masalah
Masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah:
1.      Apa  yang di maksud dengan kopling?
2.      Bagaimana fungsi dan cara kerja komponen-komponeng kopling itu sendiri?
3.      Bagaimana cara pemeriksaan terhadap komponen kopling?
Yang di bahas di sini hanya menyangkut kopling tetap.






1.3  Tujuan dan Manfaat Makalah
a) Tujuan dari Makalah Ini adalah
1.  menjelaskan fungsi kopling  dan komponen – komponen utama kopling
     pada kendaraan
2.  menjelaskan syarat-syarat yang harus di miliki oleh  kopling
b) manfaat dari makalah ini adalah :
1.  Pembaca dapat Memahami konstruksi dan cara kerja kopling (sesuai
    dengan penggunaan)
2. Pembaca lebih memahami lagi tentang  prosedur melepas/ mengganti dan  
    penyetelan unit kopling dan  komponen- komponennya  


























BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Koplin
Kopling terletak di antara engine dan transmisi yaitu suatu unit penggerak atau system yang merupakan bagian dari system pemindah daya dengan fungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran dan daya mesin ke unit pemindah tenaga dengan lembut dan cepat. Jika pedal kopling ditekan/diinjak, tidak ada gaya putar yang ditransfer dari mesin ke komponen yang lain dari pemindah daya. Dan sebaliknya Jika pedal kopling dilepas, gaya putar/torsi dari mesin ditransfer oleh pemindah daya ke roda penggerak.

2.2 Kopling dan Fungsinya

Kopling atau Clutch merupakan peralatan transmisi yang menghubungkan/meneruskan atau memutuskan putaran dari poros engkol ke poros roda gigi transmisi (perseneling) ketika mulai atau pada saat mesin akan berhenti atau memindahkan gigi. Dengan kata  lain, fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai yang diinginkan. Kopling dikatakan baik jika memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
1.   Dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan  lembut.
2.   Dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip.
3.   Dapat memutuskan hubungan dengan cepat dan sempurna.

Kopling  adalah peralatan transmisi yang menghubungkan porosengkol dengan poros roda gigi transmisi. Kopling  merupakan   suatu system yang berfungsi untuk memindahkan, memutus  dan  menghubungkan  putaran  tenaga  mesin  ke transmisi,  kemudian  transmisi  mengubah tingkat kecepatan sesuai yang diinginkan.


Gambar 2.1 Kopling / Clutch
2.3 Jenis- jenis Kopling
               Secara garis besar dapat di kelompokkan menjadi 2 yaitu : Kopling Tetap dan Kopling Tak Tetap dan yang akan saya bahas di sini adalah KOPLING TETAP

2.4 Kopling Tetap
 “ Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana sumbu kedua poros tersebut terletak pada satu garis lurus atau berbeda sedikit sumbunya. “ Kopling tetap selalu dalam keadaan terpasang, untuk memisahkannya harus dilakukan pembongkaran.  Kopling tetap terbagi atas emapat (4).

2.5 Macam-macam Kopling Tetap
1. Kopling Fluida
Suatu kopling yang  meneruskan daya  melalui  fluida sebagai zat  perantara.  Kopling Fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran  tinggi dan daya yang besar. Keuntungannya adalah getaran dari sisi penggerak dan tumbukan dari sisi beban tidak saling diteruskan. Demikian pula pada waktu terjadi pembebanan lebih , penggerak mula tidak akan terkena momen yang akan melebihi batas kemampuan.



Gambar 2.2 rangkaian kopling fluida


2. Kopling Kaku
Kopling kaku dipergunakan bila  kedua poros harus dihubungkan dengan sumbu segaris. kopling ini dipakai pada poros mesin transmisi umum dipabrik-pabrik. kopling flens kaku terdiri atas naf dengan flens yang terbuat dari besi cor atau baja cor, dan dipasang pada ujung poros dengan diberi pasak serta diikat dengan baut pada flensnya. dalam beberapa hal naf dipasang pada poros dengan sambungan pres atau kerut.
Gambar 2.5 Macam-macam kopling tetap

            Kopling kaku tidak mengijinkan sedikitpun ketidak lurusan sumbu kedua poros serta tidak dapat  mengurangi tumbukan dan getaran transmisi. Pada waktu pemasangan, sumbu kedua poros harus terlebih dahulu diusahakan  segaris dengan tepat sebelum baut-baut flens dikeraskan. Untuk dapat menyetel lurus kedua sumbu poros secara mudah, permukaan  Flens yang satu dapat dibubut ke dalam dan permukaan flens yang menjadi pasangannya di bubut menonjol sehingga dapat saling mengepas. bagian yang harus diperiksa adalah baut.   Jika antara ikatan kedua flens dilakukan dengan baut-baut pas, dimana lubang lubangnya dirim,  maka meskipun di usahakan ketelitian yang tinggi, distribusi tegangan geser  pada semua baut tetap tidak dapat dijamin seragam. Makin banyak jumlah baut yang dipakai, makin sulit untuk  menjamin  keseragaman tersebut. sebagai contoh dalam hal kopling yang mempunyai ketelitian  rendah, dapat terjadi bahwa hanya satu baut saja yang menerima seluruh beban transmisi hingga dalam waktu singkat akan putus. Jika setelah baut itu putus terjadi  lagi pembebanan  pada  satu baut, maka seluruh baut akan mengalami hal yang sama dan putus secara bergantian

3.      Kopling Karet Ban
         Mesin-mesin yang dihubungkan dengan penggeraknya melalui kopling flens kaku, memerlukan penyetelan yang sangat teliti agar kedua sumbu poros yang saling dihubungkan dapat menjadi satu garis lurus. Selain itu, getaran dan tumbukan yang terjadi dalam penerusan daya antara mesin penggerak dan yang digerakkan tidak dapat diredam, sehingga dapat memperpendek umur mesin serta menimbulkan bunyi berisik.
Untuk menghindari kesulitan-kesulitan diatas dapat dipergunakan kopling karet ban. Kopling ini dapat berkerja dengan baik mekipun kedua sumbu poros yang dihubungkannya tidak benar-benar lurus. kopling ini juga dapat meredam tumbukan dan getaran yang terjadi pada transmisi. Meskipun terjadi kesalahan pada pemasangan poros, dalam batas-batas tertentu seperti gambar di bawah ini :








2.6 Komponen Utama Kopling
1. Roda Penerus
Selain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi sebagai
dudukan hampir seluruh komponen kopling.
2. Pelat Kopling
Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi.
Kedua sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek
tinggi. Bahan gesek ini disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keling
(rivet).

3. Pelat Tekan
Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat dan
  diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisi
 yang berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat
 kopling dan roda penerus, sisi lainnya mempunyai bentuk yang disesuaikan dengan  kebutuhan penempatan komponen kopling lainnya.

4. Unit Plat Penekan
Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan
sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma. tutup dan tuas penekan. Pegas
digunakan untuk memberikan tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling dan
roda penerus. jumlah pegas (kekuatan tekan) disesuikan dengan besar daya
yang harus dipindahkan.

Mekanisme Penggerak
Komponen penting lainnya pada kopling ialah mekanisme pemutusan
hubungan (tuas tekan). mekanisme ini di lengkapi dengan bantalan bola,
bantalan bola diikat pada bantalan luncur yang akan bergerak maju/mundur
pada sambungan. Bantalan bola yang dilengkapi dengan permukaan tekan akan mendorong tuas tekan.



Rumah Kopling
Rumah kopling terbuat dari besi tuang atau aluminium. rumah kopling menutupi seluruh unit kopling dan mekanisme penggerak. rumah kopling umumnyamempunyai daerah terbuka yang berfungsi sebagai saluran sirkulasi udara.

Cara Kerja Kopling
Pada saat pedal kopling ditekan/diinjak, ujung tuas akan mendorong bantalan luncur kebelakang. bantalan luncur akan menarik plat tekan melawan tekananpegas
.

dan perpindahan daya terputus. bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas kopling
akan mendorong pelat tekan maju dan menjepit pelat kopling dengan roda penerus dan terjadi perpindahan daya.
Pada saat pelat tekan bergerak kedepan,pelat kopling akan menarik bantalan luncur, sehingga pedal kopling kembali ke posisi semula. selain secara mekanik, sebagai mekanisme pelepas hubungan.
Sekarang sudah banyak digunakan sistem hidrolik dan booster. secara umum,
sistem hidrolik dan hidrolik booster adalah sama. perbedaannya adalah pada sistem hidrolik booster , digunakan booster untuk memperkecil daya tekan pada
pedal kopling. pemilihan sistem yang digunakan disesuikan dengan kebutuhan.
Pada sistem hidrolik, pada saat pedal kopling ditekan, maka batang penerus akan mendorong piston pada master silinder kopling, fluidapada sistem akan meneruskan daya ini keselinder pada unit kopling, dan piston silinder unit kopling
akan mendorong tuas, dan seperti pada sistem mekanik, pelat kopling terlepas, sehingga penerusan daya dari motor ke transmisi terputus.
Cara kerja sistem hidrolik ini sama seperti cara kerja pada sistem rem.
Kebocoran sistem hidrolik akan mengganggu proses pelepasan hubungan.






BAB III
PENUTUP

4.1                Kesimpulan
1.     Kopling merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi memutus dan menghubungkan tenaga dari sumber tenaga (mesin) ke roda kendaraan (pemakai/penggunaan tenaga).
2.     Sistem pengoperasian kopling merupakan mekanisme pengendalian fungsi kopling yang dilakukan oleh pengemudi. Sistem pengoperasian kopling memungkinkan pengemudi dengan mudah memutus dan menghubungkan kopling sesuai dengan yang diinginkan.
3.     Kopling dibagi ke dalam dua jenis besar :
-        Kopling Tetap ( Kopling Kaku, Kopling Karet Ban, Kopling Fluida )
-        Kopling Tidak Tetap ( Kopling Cakar, Kopling Plat, Kopling Kerucut dan Kopling Friwil )
4.     Komponen utama sebuah unit kopling gesek, yaitu : Roda penerus, roda kopling, plat tekan, unit plat tekan, rumah kopling, plat kopling, pegas penekan, tuas penekan, bantalan pembebas dan garpu pembebas.

4.2                Saran
         Semoga makalah berikutnya lebih baik dari apa yang telah saya laksanakan pada tahun ini, dan semoga makalah ini dapat berguna bagi adik-adik  yang membutuhkan makalah ini.











DAFTAR PUSTAKA









Tidak ada komentar:

Posting Komentar